MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR (KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN)
MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
KONSEP
ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
oleh
FAUZI MAKARIM
14114076
1KA02
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN
TEKNOLOGI INFORMASI
2014/2015
Kata
Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penyusun bisa
menyusun dan menyajikan Makalah Ilmu Budaya Dasar ini yang berisi tentang
keterkaitan manusia dengan kebudayaan. Tak lupa penulis mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan motivasi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah Budaya
Sosial Dasar ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna
menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun
makalah-makalah atau tugas-tugas selanjutnya.
Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan Makalah
Budaya Sosial Dasar ini terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga
membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis.
Depok, 12 Maret
2015
Penyusun
i
Daftar
Isi
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG..................................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH................................................................................. 1
1.3. TUJUAN PENULISAN................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN SASTRA DAN SENI............................................................ 2
2.1. HUBUNGAN SASTRA DAN SENI DALAM ILMU
BUDAYA DASAR. 3
2.3. PENGERTIAN PROSA, JENIS, DAN KOMPONEN.................................. 4
2.4. PENGERTIAN PROSA FIKSI,
NILAI, DAN CONTOH PROSA............ 8
2.5. PENGERTIAN PUISI, CONTOH, HUBUNGAN DALAM
BUDAYA...... 9
BAB
III: PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN...............................................................................................
12
3.2 . SARAN .......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 13
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keutuhan manusia
sebagai pribadi dapat dimungkinkan melalui pemahaman, penghayatan, dan
meresapkan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu karya seni rupa sebagai
salah satu bagian dari kebudayaan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
dianugerahi pikiran, perasaan dan kemauan secara naluriah memerlukan prantara
budaya untuk menyatakan rasa seninya, baik secara aktif dalam kegiatan kreatif,
maupun secara pasif dalam kegiatan apresiatif. Dalam kegiatan apresiatif, yaitu
mengadakan pendekatan terhadap seni rupa seolah-olah kita memasuki suatu alam
rasa yang kasat mata.
Seni rupa sebagai karya
seni yang nampaknya rupa seolah-olah hanya dapat dihayati dengan indra mata.
Maka itu kadang-kadang seni rupa itu lebih disamakan dengan seni visual.
Masih banyak yang belum dipaparkan
secara jelas dan terperinci. Berdasarkan
berbagai pertimbangan
tersebut maka
dalam penyusunan
tugas ini, penulis memilih judul “ILMU
BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN”
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Pengertian
sastra dan seni ?
1.2.2
Hubungan
sastra dan seni dalam ilmu budaya dasar ?
1.2.3
Pengertian
Prosa, Jenis Prosa, komponen dalam prosa lama dan baru ?
1.2.4
Pengertian
prosa fiksi, nilai yang ada di dalam
prosa fiksi, dan contoh prosa ?
1.2.5 Pengertian
Puisi, Contoh Puisi, dan hubungan dengan Ilmu Budaya Dasar ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui pengertian sastra
dan seni
1.3.2 Mengatahui
Hubungan sastra dan seni dalam ilmu budaya dasar
1.2.3
Mengetahui Pengertian Prosa, Jenis Prosa,
komponen dalam prosa lama dan
baru
1.2.4
Mengetahui Pengertian prosa fiksi, nilai yang ada di dalam prosa fiksi, dan
contoh prosa.
1.2.5 Pengertian
Puisi, Contoh Puisi, dan hubungan dengan Ilmu Budaya Dasar
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengetian Sastra dan Seni
2.1.1 Pengertian Sastra
Secara etimologis kata sastra
berasal dari bahasa sansekerta, dibentuk dari akar kata sas- yang berarti
mengarahkan, mengajar dan memberi petunjuk. Akhiran –tra yang berarti alat
untuk mengajar, buku petunjuk..Secara harfiah kata sastra berarti huruf,
tulisan atau karangan.
Kata sastra ini kemudian diberi imbuhan su-
(dari bahasa Jawa) yang berarti baik atau indah, yakni baik isinya dan indah
bahasanya. Selanjutnya, kata susastra diberi imbuhan gabungan ke-an sehingga
menjadi kesusastraan yang berarti nilai hal atau tentang buku-buku yang baik
isinya dan indah bahasanya.Selain pengertian istilah atau kata sastra di atas,
dapat juga dikemukakan batasan / defenisi dalam berbagai konteks pernyataan
yang berbeda satu sama lain.
Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa sastra itu
bukan hanya sekedar istilah yang menyebut fenomena yang sederhana dan gampang.
Sastra merupakan istilah yang mempunyai arti luas, meliputi sejumlah kegiatan
yang berbeda-beda. Kita dapat berbicara secara umum, misalnya berdasarkan
aktivitas manusia yang tanpa mempertimbangkan budaya suku maupun bangsa. Sastra
dipandang sebagai suatu yang dihasilkan dan dinikmati. Orang-orang tertentu di
masyarakat dapat menghasilkan sastra. Sedang orang lain dalam jumlah yang besar
menikmati sastra itu dengan cara mendengar atau membacanya.
Batasan
sastra menurut PLATO, adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan
(mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan
sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin
rendah dan jauhdari dunia ide.ARISTOTELES murid PLATO memberi batasan sastra
sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.
Menurut
kaum formalisme Rusia, sastra adalah sebagai gubahan bahasayang bermaterikan
kata-kata dan bersumber dari imajinasi atau emosi pengarang. Rene Welleck dan
Austin Warren, memberi defenisi bahasa dalam tiga hal :1. Segala sesuatu yang
tertulis2. Segala sesuatu yang tertulis dan yang menjadi buku terkenal, baik
dari segi isi maupun bentuk kesusastraannya
2.1.2
Pengertian Seni
Dalam
bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa bera-
rti berwarna, dan kata jadiannya
su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang
yang indah atau dihiasi dengan indah.
Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang k-
emudian berkembang menjadi segala
macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang b-
anyak disebut-sebut dalam pelajaran
sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi
para cilpin, yaitu tukang, termasuk di
dalamnya apa yang sekarang disebut seniman.
Memang
dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan tukang.Pemaham-
an seni adalah yang merupakan ekspresi
pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi ke-
indahan masyarakat yang bersifat
kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya ter-
dapat di India dan Indonesia saja,
juga terdapat di Barat pada masa lampau.
Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada
terdapat istilah-istilah ars, ar-
es, dan artista. Ars adalah teknik
atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran
dalam mengerjakan sesuatu; adapun
artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki
ketangkasan atau kemahiran; dan
artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok
kelompok itu. Maka kiranya artista
dapat dipersamakan dengan cilpa. Ars inilah yang
kemudian berkembang menjadi l’arte
(Italia), l’art (Perancis), elarte (spanyol) dan art
(Inggris), dan bersamaan dengan itu
isinyapun berkembangan sedikit demi sedikit ke a-
arah pengertiannya yang sekarang. Tetapi
di Eropa ada juga istilah istilah yang lain, or-
ang Jerman menyebut seni dengan die
Kunst dan orang Belanda dengan kuat, yang ber-
asal dari akar kata yang lain walaupun
dengan pengertian yang sama (bahasa Jerman ju-
ga mengenal istilah die Art, yang
berarti cara, jalan, atau modus, yang juga dapat di ke-
mbalikan kepada asal mula pengertian
dan kegiatan seni, namun demikian die Kunst lah
yang diangkat untuk istilah kegiatan
itu). Dari dulu sampai sekarang karya sastra tidak
pernah pudar dan mati. Dalam kenyataan
karya sastra dapat dipakai untuk mengemba-
ngkan wawasan berpikir bangsa. Karya sastra
dapat memberikan pencerahan pada mas-
yarakat modern. ketangguhan yang sangat
dibutuhkan dalam pembangunan. Di satu pi-
hak, melalui karya sastra, masyarakat dapat
menyadari masalah-masalah penting dalam
diri mereka dan menyadari bahwa merekalah
yang bertanggung jawab terhadap peruba-
han diri mereka sendiri. Sastra dapat
memperhalus jiwa dan memberikan motivasi ke-
pada masyarakat untukberpikir dan
berbuat demi pengembangan dirinya dan masyara-
kat serta mendorong munculnya
kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat
dalam pembangunan. Sastra mendorong
orang untuk menerapkan moral yang baik dan
luhur dalam kehidupan dan menyadarkan
manusia akan tugas dan kewajibannya
sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial
dan memiliki kepribadian yang luhur.
Selain
melestarikan nilai-nilai peradaban bangsa juga mendorong penciptaan
masyarakat modern yang beradab
(masyarakat madani) dan memanusiakan manusia dan
dapat memperkenalkan nilai-nilai
kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan
emosional, dan mempertajam penalaran
seseorang.
Sastra tidak hanya melembutkan hati
tapi juga menumbuhkan rasa cinta kasih kita
kepada sesama dan kepada sang pencipta.
Dengan sastra manusia dapat
mengungkapkan perasaan terhadap
sesuatu jauh lebih indah dan mempesona.
2.2. Hubungan Sastra
dan Seni dalam Ilmu Budaya Dasar
Masalah sastra dan seni sangat erat
hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh
ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia
sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya,
negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. Kenyataan
bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keane-
karagaman budaya yg tercemin
dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasa-
nya tidak lepas dari ikatan2
primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan
terus menerus menimbulkan da-
mpak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran
sistem nilai
budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya
.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menimbulkan perubahan kondisi kehi-
dupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga
manu-
sia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
2.3 Pengertian Prosa,
Jenis Prosa, komponen dalam prosa lama dan baru
2.3.1 Pengertian Prosa
Prosa
adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi
ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih
besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan
arti leksikalnya. Prosa biasanya
digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide
ide. Karena itu, prosa dapat
digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia,
surat, serta berbagai jenis media lainnya.
2.3.2 Jenis Prosa
·
Prosa naratif
·
Prosa deskriptif
·
Prosa eksposisi
·
Prosa argumentatif
2.3.3 Komponen Prosa Lama
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita
pelipur lara
2.3.4 Komponen Prosa Baru
1. Cerita
pendek
2. Roman/
novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi
2.4 Pengertian Prosa Fiksi,
Nilai dalam Prosa Fiksi, dan Contoh Prosa
2.4.1 Pengertian Prosa Fiksi
Prosa
Fiksi ialah prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya.
Isi cerita tidak sepenuhnya
berdasarkan pada fakta. Prosa fiksi disebut juga karangan
narasi sugestif/imajinatif.
2.4.2 Nilai dalam Prosa Fiksi
Sebagai
seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau lcarya sastra (pr-
osa fiksi) langsung atau tidak langsung
membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan
pezicataan lain prosa mempunyai
nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra.
Adapun nilai-nilai yang diperoleh
pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh
dan membaca fiksi adalah pembaca men-
dapatkan pengalaman sebagaimana
mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa
atau
kejadian yang dikisahkan. Pembaca
dapat mengembangkan imajinasinya untuk meng-
enal daerah atau tempat yang asing,
yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin
dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga
dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh at-
au asing tingkah lakunya atau
mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai su-
kses.
2.
Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jurna- jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jurna- jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan
kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi
pemindahan yang
tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4.
Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman – pe-
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman – pe-
ngalaman dengan banyak individu. Fiksi juga
memungkinkan lebih banyak kesempa-
tan untuk memilih respon-respon emosional
atau rangsangan aksi yang mungkin sa-
ngat berbeda daripada apa yang disajikan
dalam kehidupan sendiri.
2.4.3 Contoh Prosa
· Contoh
novel :Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer,
Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya
oleh Idrus.
· Contoh
cerpen :Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman
Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau
Kami oleh A.A. Navis.
· Contoh
biografi :Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara
2.5 Pengertian Puisi, Contoh
Puisi, dan hubungan dengan Ilmu Budaya Dasar
2.5.1 Pengertian Puisi
Puisi adalah bentuk karangan yang terikat
oleh rima, ritma, ataupun jumlah bari
serta
ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi
lama dan puisi baru.
2.5.2 Contoh Puisi
KEINDAHAN
ALAM
Puisi Cahyaning P.
Bak gelombang jiwa di udara
Laksana sinar di pagi hari
Bagaikan rembulan mengarunggi samudra
Seperti peri kehilangan cahaya matahari
Meskipun langit menyinari bumi
Mirip bola di senja kelap
Puisi Cahyaning P.
Bak gelombang jiwa di udara
Laksana sinar di pagi hari
Bagaikan rembulan mengarunggi samudra
Seperti peri kehilangan cahaya matahari
Meskipun langit menyinari bumi
Mirip bola di senja kelap
Umpama
terbang setinggi awan
Bagaikan bintang menghiasi malam
Sinar mentari bagaikan surya.
Bagaikan bintang menghiasi malam
Sinar mentari bagaikan surya.
2.5.3 Hubungan dengan
Ilmu Budaya Dasar
Puisi adalah Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I
create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya
untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Penekanan pada segi estetik suatu
bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang
membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa
ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis
literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala
kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang
membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.
Baris-baris
pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal
tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya.
Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang.
Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak
dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala ‘keanehan’ yang
diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan
sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru
Namun
beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin
memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu
‘pemadatan kata’. kebanyakan penyair aktif sekarang baik pemula ataupun bukan
lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok puisi tersebut. Didalam
puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas
tersebut juga ada bemacam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung
dengan kasar.
BAB
III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Keutuhan manusia sebagai pribadi dapat
dimungkinkan melalui pemahaman, penghayatan, dan meresapkan nilai-nilai yang
terkandung dalam suatu karya seni rupa sebagai salah satu bagian dari
kebudayaan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran,
perasaan dan kemauan secara naluriah memerlukan prantara budaya untuk
menyatakan rasa seninya, baik secara aktif dalam kegiatan kreatif, maupun
secara pasif dalam kegiatan apresiatif.
Sastra berasal dari kata castra berarti
tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam
tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan,
kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Masalah sastra
dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi
yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan
seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri
atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai
aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan,
dan kedaerahan .
Proses
pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif
dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya
sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata
nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah
diciptakannya.
3.2 Saran
Di era modernisasi sering kali kita
melupakan kultur bahasa yang baik sehingga banyak bahasa lama yang berubah
bahkan di tinggalkan, kita sebagai generasi penerus harus selalu menjaga dan
menggunakan bahasa yang baik dan benar
DAFTAR
PUSTAKA
https://deathneverlost.wordpress.com/2011/11/13/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
0 komentar